Backpacking ke Bali

Backpacking kini sudah menjadi gaya hidup tersendiri bagi anak muda. Secara bahasa, backpacking artinya bepergian dengan menggunakan tas punggung alias tas ransel saja, bukan koper yang diseret. Awalnya, backpacking identik dengan pendaki gunung, namun kini para pelancong biasa pun makin banyak yang menggemari tas ransel. Dalam dunia travelling, backpacking memiliki makna yang lebih luas, yaitu gaya travelling yang mandiri, tidak mengandalkan agen perjalanan alias travel agent. Bermodalkan buku panduan travelling sebelum era smartphone, hingga kini ketika smartphone dan tablet menjadi sumber referensi utama, backpacking terasa sangat menyenangkan sekaligus menantang karena Anda bebas memilih tujuan wisata, namun dituntut untuk kreatif memilih sarana transportasi menuju obyek wisata sekaligus mencari hotel yang nyaman namun sesuai budget.

Pura Ulun Danu Bratan di kawasan Bedugul
Pura Ulun danu
salah satu pura paling cantik di Pulau Bali
Pura Ulun Danu Bratan di kawasan Bedugul, salah satu pura paling cantik di Pulau Bali
Bagi pemula, merancang jalan-jalan backpacking bisa menjadi acara yang menguras otak dan mendebarkan. Lewat tulisan ini saya akan berbagi ide backpacking yang murah namun menyenangkan. Destinasi paling lengkap sekaligus ramah bagi backpacker adalah Bali. Sebagai tujuan wisata nomer 1 di Indonesia, Bali memiliki beberapa kelebihan, yaitu destinasi yang beragam, budaya yang unik, akses yang mudah, dan pilihan hotel dan sarana transportasi yang lengkap, mulai dari yang paling murah hingga yang hanya terjangkau oleh kalangan jet set.

Akses menuju Bali sangat mudah, bisa via darat, laut, maupun udara. Paling nyaman dan cepat tentu naik pesawat, namun tentu saja biayanya paling mahal. Tapi jangan khawatir, kalau Anda mau sabar dan jeli, Anda bisa memanfaatkan tiket promosi dari maskapai berbiaya murah. Biasanya tiket ini dijual jauh hari sebelumnya, bisa sampai satu tahun sebelumnya, dan bukan pada saat peak season, yaitu akhir tahun dan tengah tahun pada saat musim liburan anak. Harga tiket Jakarta-Denpasar paling murah sekitar 400 ribuan sekali jalan. Kalau ingin lebih murah lagi, Anda bisa naik kereta api ekonomi dari Jakarta ke Banyuwangi, kemudian disambung naik bis dari Banyuwangi ke Denpasar. Total biaya sekitar 200 ribuan, namun waktu tempuhnya bisa 2 hari 1 malam.

Setelah beres dengan tiket, urusan berikutnya adalah mencari penginapan. Untuk hal ini, mungkin Anda akan bingung karena banyaknya pilihan hotel, mulai kelas dorm alias kamar asrama yang berisi beberapa ranjang hingga hotel eksklusif yang harganya di atas 10 juta rupiah per malam. Pada umumnya, para backpacker menginap di kawasan pantai Kuta, yang paling terkenal adalah Jalan Poppies Lane. Lokasinya yang persis di sebelah pantai Kuta dan dikelilingi kawasan pertokoan yang menjual souvenir serta warung makan, menjadikan tempat ini selalu diburu para wisatawan. Di sini Anda bisa menemukan hotel yang tarifnya di bawah 100 ribu semalam, tentu dengan fasilitas mendasar seperti hanya kipas angin tanpa AC dan makan pagi hanya berupa roti tawar dan selai, bahkan kadang tanpa makan pagi. Tapi umumnya kamarnya cukup bersih dan terawat, tentu Anda juga harus jeli memilih. Untungnya kini dengan fasilitas internet, Anda bisa memilih sekaligus memesan dengan mudah dengan website layanan pemesanan hotel seperti agoda.com dan booking.com.

Pantai Kuta,
sunset Pantai Kuta

tujuan wisata nomer satu di Pulau Bali, tempat favorit penginapan murah bagi kaum backpacker
Pantai Kuta, tujuan wisata nomer satu di Pulau Bali, tempat favorit penginapan murah bagi kaum backpacker
Langkah selanjutnya adalah mencari sarana transportasi. Cara terbaik berkeliling Bali adalah dengan menyewa motor atau mobil yang dikendarai sendiri. Harganya pun cukup murah, motor bisa didapat dengan harga mulai 50 ribu per hari, di luar bensin tentunya. Sementara, mobil tanpa sopir alias lepas kunci, bisa disewa mulai harga 150 ribu per hari. Kalau Anda tidak khawatir tersesat atau ingin lebih rileks, mobil dengan supir bisa disewa dengan harga mulai 225 ribu per 10 jam. Sebagai kawasan wisata yang tersohor, petunjuk jalan di Bali sangat bagus, hampir di setiap persimpangan ada. Kalaupun bingung, Anda bisa bertanya pada penduduk lokal yang ramah-ramah. Kini, GPS di smartphone Anda pun bisa dimanfaatkan sebagai petunjuk jalan.

Setelah semua beres, tentunya Anda ingin segera berkeliling. Idealnya, Anda perlu waktu minimal 3 hari 2 malam untuk menjelajah obyek-obyek utama di Pulau Bali. Manfaatkan libur panjang kalau tak mau cuti, ingat pesan tiket jauh-jauh hari untuk memperoleh harga termurah. Katakanlah Anda berangkat dari Jakarta Sabtu subuh dan sampai di Denpasar sekitar pukul 8 pagi. Anda bisa meminta penyedia jasa sewa motor atau mobil untuk menjemput Anda di bandara. Selanjutnya Anda tinggal membayar sewa dan meninggalkan jaminan, umumnya KTP atau paspor, lalu siap berkeliling.

Hari pertama Anda bisa memulai dari yang agak jauh yaitu Bali Tengah dan Utara. Tujuan pertama adalah Danau Beratan alias Bedugul. Di sini ada juga pura yang sangat cantik yaitu Pura Ulun Danu Beratan. Bisa ditempuh dalam waktu 1,5 jam dari bandara, Bedugul menawarkan banyak aktifitas yang menarik, mulai dari naik perahu berkeliling danau, naik jet ski, atau sekedar makan-makan di restoran pinggir danau. Tiket masuk cukup 10 ribu saja, namun tentu untuk perahu dan jet ski ada biaya lain. Puas dengan kawasan Bedugul, Anda bisa langsung ke menuju pantai utara. Pantai yang paling terkenal adalah Pantai Lovina, dimana Anda bisa menyaksikan lumba-lumba liar melompat riang di tengah laut. Sayangnya, aktifitas ini harus dilakukan pagi hari sekitar pukul 6, dengan biaya sekitar 100 ribu per orang. Kalau tak sempat, Anda cukup berkunjung sejenak di pantai ini lalu lanjutkan perjalanan ke Kintamani. Terletak di kawasan Gunung Batur dan Danau Batur, Kintamani menawarkan pemandangan perpaduan gunung dan danau yang menawan. Dari Bedugul, Kintamani bisa ditempuh dalam 1,5 jam kalau tidak melewati pantai utara. Harga tiket cukup 10 ribu rupiah saja. Setelah Kintamani, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Pura Besakih, kompleks pura terbesar di Pulau Bali. Harga tiketnya murah, hanya 5 ribu saja. Jaraknya pun dekat dari Kintamani, cukup setengah jam berkendara. Dari Pura Besakih, Anda bisa langsung kembali ke Denpasar, ataupun mampir dulu di pasar souvenir terbesar yaitu Sukawati. Rute hari pertama ini cukup melelahkan, jadi ada baiknya Anda langsung beristirahat begitu sampai hotel.


Gunung Batur dan Danau Batur
panorama indah di Pulau Dewata
Anda bisa lebih rileks di hari kedua. Pilihan rute yang cukup santai namun banyak obyek menarik adalah Bali Selatan. Jaraknya sebenarnya sangat dekat, dari Kuta menuju pantai paling selatan yaitu Uluwatu, hanya sekitar setengah jam saja. Namun, karena banyak obyek menarik, waktu Anda tak terasa akan habis di sini. Pantai Uluwatu berupa tebing tinggi dengan pura di tepian tebing. Pemandangannya sangat dramatis, dengan ombak pantai selatan yang memecah batuan karang di sekelilingnya. Anda bisa melanjutkan keliling pantai alias beach hopping ke arah utara. Di sebelah Uluwatu ada Pantai Suluban yang relatif sepi, namun sangat terkenal bagi para peselancar. Lalu ada Pantai Dreamland yang juga menjadi favorit para peselancar, namun lebih ramai dan luas. Selanjutnya ada Pantai Padang-padang yang popular gara-gara pernah dipakai sebagai lokasi syuting grup band Michael Learns To Rock (MLTR). Di sisi timur, pantai Nusa Dua juga layak dikunjungi. Kawasan ini bisa dibilang lokasi elit karena acara-acara resmi tingkat nasional maupun internasional selalu mengambil tempat di resor-resor pantai ini. Di dekat Nusa Dua ada Pantai Sanur yang menjadi favorit untuk melihat matahari terbit alias sunrise. Yang juga tak boleh dilupakan adalah Pantai Jimbaran. Di sini Anda bisa makan seafood di tepi pantai sembari menikmati matahari terbenam alias sunset. Sayangnya harga makanannya sangat mahal. Tak hanya pantai, Anda juga bisa berkunjung ke kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), tempat patung raksasa Dewa Wisnu mengendarai Garuda. Biaya masuk GWK sekitar 25 ribu rupiah, sementara pantai-pantai di daerah Bali Selatan rata-rata menerapkan harga tiket 5 ribu rupiah atau bahkan gratis.


Pantai Suluban 
yang eksotis, pantai berpasir berpadu tebing tinggi, favorit penggemar olahraga selancar alias surfing
Hari terakhir adalah saatnya untuk bersantai sembari berkeliling kawasan Kuta. Anda bisa menyusuri Pantai Kuta, Seminyak, hingga Pantai Tanah Lot yang legendaris. Di sini Anda bisa menikmati pemandangan pura yang ada di bukit karang di tepi pantai. Pada saat sunset, siluet batu karang dan pura terlihat sangat cantik. Harga tiket masuk sedikit lebih mahal yaitu 8 ribu rupiah. Tanah Lot bisa dicapai dalam setengah jam dari Pantai Kuta. Alternatif lain adalah berkunjung ke Ubud. Cukup satu jam perjalanan dari Pantai Kuta, Ubud menawarkan pemandangan sawah-sawah hijau yang bertingkat-tingkat atau sering disebut terasering. Foto-foto terasering Ubud sudah sangat mendunia sehingga turis asing selalu tertarik datang ke Ubud. Selain itu, Ubud juga terkenal sebagai kawasan seni di Bali. Banyak maestro pelukis dunia yang memilih menetap dan berkarya di Ubud, seperti Antonio Blanco. Anda bisa berkunjung ke museumnya dan membayar tiket masuk 30 ribu rupiah. Selain museum, Anda juga bisa berwisata ke Hutan Sangeh, tempat monyet-monyet liar dibiarkan bebas. Di sini Anda harus hati-hati, karena monyet-monyet ini juga suka merebut barang-barang milik pengunjung. Untuk masuk ke Sangeh, Anda harus membayar 20 ribu rupiah.


Sawah bertingkat-tingkat alias terasering yang banyak menghiasi landscape Pulau Bali
Bali juga banyak menyediakan wisata-wisata minat khusus. Untuk Anda penggemar olahraga pemacu adrenalin, wisata seperti arung jeram, off-road, dan ATV tour, bisa membeli paketnya dari tour dan travel agent yang banyak terdapat di Kuta. Pada umumnya paket sudah termasuk antar jemput dari hotel di kawasan Kuta sekitarnya dan makan siang. Ada juga paket wisata bahari seperti jet ski, flying fish, atau sekedar cruising ke Pulau Nusa Penida dan Nusa Lembongan. Untuk penggemar olah raga selam, Bali memiliki spot yang sangat terkenal yaitu Tulamben, tempat bangkai kapal alias shipwreck USAT Liberty yang masih lumayan utuh. Untuk menyelam, tentu Anda harus bersertifikat dahulu, kalau belum banyak penyedia jasa pelatihan selam bersertifikat internasional di Bali. Kalau Anda hanya ingin menyaksikan tarian-tarian Bali yang terkenal seperti Tari Kecak, Anda juga bisa memesan paket di sini.

Wisata bahari ke Pulau Nusa Penida dan Nusa Lembongan bisa menjadi alternatif kalau Anda memiliki budget lebih

Oya, harga makanan di Bali memang lebih mahal dari harga makanan di Jawa, rata-rata minimal sekitar 10-20 ribu sekali makan di warung biasa. Untuk umat muslim, makanan halal masih banyak, umumnya dijual oleh orang Jawa Timur atau Lombok. Biasanya mereka menulis logo halal di restorannya.

Kalau dihitung-hitung, Anda bisa backpacking sendiri ke Bali selama 3 hari 2 malam dengan biaya sekitar 1,5 juta termasuk tiket pesawat Jakarta-Denpasar p.p. Tentu dengan asumsi Anda dapat harga tiket termurah, menginap di hotel backpacker murah, dan berkeliling naik motor ke obyek wisata standar. Kalau Anda membeli paket wisata seperti arung jeram, tentu biayanya lebih dari itu.


Setelah puas berkeliling, jangan lupa untuk mengembalikan motor atau mobil sebelum meninggalkan Bali. Anda bisa membuat perjanjian untuk mengembalikan kendaraan di bandara, jadi Anda tak perlu menyewa taksi untuk kembali ke bandara. Selamat backpacking, dijamin Anda akan ketagihan.

No comments:

Post a Comment